Friday, 20 May 2022, 5:45 AM
by SUWARI
Sebagai tokoh yang hidup pada zaman kolonial Belanda, Ki Hajar Dewantara memahami dan merasakan ketidakadilan yang terjadi dan disebabkan oleh ketidakmerdaan. Salah satu solusi yang paling tepat untuk dapat meraih kemerdekaan adalah melalui pendidikan. Bagi Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah kemerdekaan. Merdeka berarti setiap orang dapat memilih menjadi apa saja sesuai dengan bakat dan kemampuannya, namun tetap tidak boleh mengabaikan kemerdekaan yang dimiliki orang lain. Dengan kata lain, semua orang bebas berkehendak, namun semua keinginan dan tingkah lakunya tetap tidak boleh mengganggu kemerdaan dan hak-hak orang lain.
Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang guru, harus memahami cara mengajar yang baik, mengidentifikasi perbedaan karakter siswanya dan mengetahui apa tujuan pengajaran yang hendak diajarkan. Tujuannya tidak lain adalah agar siswa yang dididik dapat menjadi generasi yang mumpuni dari segi intelektualitasnya, mempunyai keterampilan yang handal dan tentu mempunyai karakter yang baik sebagai bekal mereka di masyarakat.
Dalam kehidupan global seperti saat ini, di mana tidak sekat jarak, semua bisa bisa berinteraksi di mana pun ia berada. Hal ini dapat menyebabkan pergaulan antar bangsa yang dapat saling berpengaruh. Dan secara alamiah, bangsa yang dianggap lebih maju dan lebih sejahtera mempengaruhi budaya bangsa yang kurang maju dan kurang sejahtera atau negara berkembang. Salah satu yang menjadi perhatian Ki Hajar Dewantara adalah jangan sampai kemajuan ilmu dan pengetahuan mencerabut generasi kita dari martabat bangsa ini sendiri. Ilmu adalah untuk menambah kemuliaan hidup dan harus sesuai dengan karakter bangsa.
Dalam konteks pendidikan saat ini, pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat relevan untuk digaungkan kembali agar tujuan pendidikan tidak sampai melenceng dari kodrat hidup dan martabat generasi bangsa ini. Pemikiran Ki Hajar Dewantara ini perlu juga terus menerus diingat dan dicacat oleh guru ketika hendak mengajar agar semangat mengajar tidak turun. Pemikiran tersebut juga perlu disampaikan secara terus menerus kepada guru-guru di sekolah agar visi pendidikan dapat terus fokus dan tercapai dengan optimal.
Pembelajaran yang saya laksanakan selama ini belum sepenuhnya menjalankan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Saya fokus kepada mengajar, dan menyampaikan materi sesuai dengan tuntutan kurikulum. Saya merasa selama ini pembelajaran yang saya lakukan belum merdeka dan belum memerdekakan peserta didik saya.
Setelah mempelajari dan memahami modul ini, saya berharap ada perubahan mendasar pada diri saya dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Perubahan tersebut terkait dengan cara saya mentreatment siswa saya yang selama ini kurang bisa memahami dan memperdulikan perbedaan karakter. Saya terlalu fokus kepada beban kurikulum yang harus diajarkan kepada siswa sampai saya mengabaikan kodrat mereka sebagai makhluk yang mempunyai potensi-potensi unik yang harus dikembangkan.
Semoga perubahan mindset saya dalam pembelajaran dapat istikamah sehingga siswa-siswa saya dapat terlayani dalam pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Harapan utamanya adalah mereka dapat meningkatkan potensi dan kompetensi mereka secara optimal. Mereka bisa terasah olah rasa, cipta, dan karsa nya sehingga mereka bisa mampu menjalani dan menghadapi tantangan hidup di masyarakat nanti dengan benar, sabar, dan berkarakter baik.
Dengan belajar modul ini, saya dapat banyak pelajaran, terutama pelajaran tentang self manajemen yang selama ini saya rasakan masih belum ajeg dalam mengelola waktu dan kegiatan. Kegiatan belajar mandiri yang dituntut melalui LMS ini betul-betul menuntut kedisiplinan, kesabaran, ketelatenan, dan ketekunan luar biasa. Materi yang disampaikan dalam LMS ini sangat mengena kepada diri saya, menuntut saya untuk menginstrospeksi diri dan selalu memperbaiki diri agar menjadi pengajar yang lebih baik lagi. Modul ini sangat baik, harapannya ia bisa disebarluaskan kepada seluruh pendidik dan calon pendidik (mahasiswa) di seluruh nusantara ini.
Refleksi Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.1
Koneksi antar Mater Modul 1.1